Pages

Rabu, 05 September 2012

Surat Untuk Merpati

selalu ada yang tertinggal di ujung senja..
ia bersembunyi dari pandangan mata, dibalik bulu halus sayap merpati yang pulang..
beranjak malu-malu, keharibaan bianglala..

ada cerita tentang dua merpati
bertemu di rimba ketersesatan hati
sedikit kicau
mengikat janji

merpati jantannya pergi..
betinanya menanti..
semoga sementara
semoga tak untuk selamanya
cepatlah kembali lagi..

merpati jantan terbang menantang matahari
melesat menuju jingga, keemasan seperti bara api di sore hari
jarum emas yang dicari
menyulam sayap agar menjadi rajawali
malang tak dapat dilawan
merpati jantan terbakar sengat mentari
jatuh, hangus menuju bumi
terhempas, nyaris mati

dalam keputusasaan
teringat ia pada si betina
yang namanya selalu terucap dalam 5 kali sehari ia berdoa pada Yang Maha Kuasa
betina yang wajahnya menyiksanya dengan rasa rindu sebelum tidur
yang sapaannya seperti nyanyian malaikat surgawi, perlahan membunuh perih dalam hati
yang tak bosan menyuruhnya minum obat ketika sakit kambuhannya kumat lagi 
yang terasa hadir menemani langkah 
yang terasa ada di sisi ketika hujan turun

'inilah saatnya aku pulang' bisiknya sendiri
dengan sayap penuh luka 
dengan tubuh penuh bisa
tanpa peduli, menerjang semak belukar akar
perlahan berkejaran dengan kejora berpijar

ia tau, betinannya menanti di penghujung senja..

satu cerita di ujung senja,
pinggiran pantai dan pasir berwarna jingga
aku disini untukmu
nantikan aku kembali padamu..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar