Pages

Senin, 13 Januari 2014

Everytime

Everytime I try to fly, I fall..
Without my wings, I feel so small..
I guess I need you, baby..

Everytime I sleep, you're in my dreams..
I saw your face.. You're haunting me..
I guess I need you, baby..

:-(

Selasa, 24 Desember 2013

,.,,,.

kadang aku ingin kembali ke masa kecilku..

karena luka di lutut saat aku masih kecil, lebih cepat menutup daripada luka di hatiku saat ini..

Jumat, 13 Desember 2013

Rabu, 04 Desember 2013

......

seberapa jauh jarak dari kamar ini menuju bangku dimana aku tertidur menungguimu selesai berdandan?
seberapa jauh dari kamar ini menuju gamitan lenganmu pada lenganku?
seberapa jauh dari kamar ini menuju kamu yang memelukku dari belakang?
seberapa jauh dari kamar ini menuju kamu yang bersandar di pundakku, lalu tertidur, saat aku sedang memboncengmu?
seberapa jauh dari kamar ini menuju belaianmu di kepalaku saat aku rebah di pangkuanmu?
seberapa jauh dari kamar ini menuju senyumanmu yang tak mungkin kulupakan?

seberapa jauh dari kamar ini menuju pertama kali kita bertemu? dan berjalan pulang sebagai sepasang kekasih?

dan seberapa lama, sampai datang hari dimana kau akan kembali untukku lagi?



Rabu, 23 Oktober 2013

Apa yang menyakitkan dari sebuah pelukan?

Kau tau apa yang menyakitkan dari sebuah pelukan?
Apakah dekapan yang terlalu erat, menyempitkan pembuluh darahmu?
Apakah sesak di dadamu karena sulit bernapas?
Atau hal yang terasa menusuk di hatimu?

Malam, aku baru mengantarmu pulang, kita baru saja berjalan menghabiskan waktu, mengunjungi restoran cepat saji, mengelilingi jalanan kota ini, mencari celengan berbentuk hewan lucu yang kau suka. Seekor sapi. Aku tak pernah melihat hal yang menggemaskan dari seekor sapi, bagiku sapi hanyalah tentang gurih susu murninya, atau dagingnya yang sudah diolah menjadi steak. Tapi kau sosok berbeda dariku. Kau melihat sesuatu dari sisi yang berbeda. Kau memandang dari sisi butaku. Hal yang terlewatkan oleh mataku.  Matamu mampu menangkap keindahan.

Entah, aku selalu melihat dari sisi suram, keburukan yang kasat mata, sebagaimana memandang aspal berlubang sebagai hal yang mengesalkan, hal yang mencelakakan. Tapi kau mungkin akan memandangnya sebagai jalan yang mengajakmu meliuk dengan motormu. Menghindari lubang2 seperti lionel messi menghindari tebasan kaki lawannya. Menyenangkan. Berbahaya, tapi menyenangkan.

Kau dengan ego besarmu, kau yang lelah mengalah kepada teman2mu.  Kau yang menjadikan aku sebagai sasaran pengalihan. Orang yang harus ikut kena getahnya saat suasana hatimu sedang tak enak. Meributkan hal sepele. Entah kau sadar atau tidak, aku juga kadang lelah menghadapimu. Mungkin jika aku juga memaksakan keras kepalaku, entah apa yang akan terjadi. Mungkin kau akan mendiamkanku berhari2.  Membalas BBMku sepatah dua patah kata, sebelum akhirnya kau memuntahkan semua kemarahanmu. Aku memilih diam. Aku tak ingin memperpanjang masalah. Aku tak mau capek meladenimu.

Ah, entah kenapa aku bisa bertahan. Dan entah kenapa kau bisa bertahan.  Kau yang selalu mengataiku jelek, menyindir perutku yang buncit, dan saat kutanya kenapa kau mau, kau dengan santai menjawab “entahlah, aku tak tau.”

Ya. Terserahlah.

Kau tau apa yang menyakitkan dari sebuah pelukan?
Ketika tangan yang merangkul itu mengendur, kehangatan yang kau rasa perlahan memudar, dan tubuh yang melekat padamu perlahan menjauh.

“Jangan pergi.. tetaplah disini.. aku tak mau sendirian lagi.. siapa yang akan menemaniku?”
Kalimat itu. Membunuhku. Perlahan-lahan. Semakin kuulang lagi dalam hati, semakin menyakitkan.  Siapa yang tahan bersendirian? Siapa yang kuat  melihat kepergian? Tak ada orang yang mampu bertahan dalam sepi. Ketika satu2nya suara yang terdengar adalah suaramu sendiri yang berdengung di kepalamu. Ketika lawan bicaramu adalah dirimu sendiri, dan kau tau kau takkan pernah menang melawan diri sendiri.

Sesungguhnya berbicara pada dinding kamar, adalah sebenar2nya kesepian.

“kau akan pulang lagi kan?”
“tentu saja. Aku akan pulang lagi. Selalu kembali lagi.”
“benar ya? Pulang lagi ya? Cepat2 pulang lagi ya?”
“iya. Pasti. Selalu. Untukmu.”
Kau tau apa yang menyakitkan dari sebuah pelukan?
Ketika kau tau, bahwa  kata selamat tinggal yang terucap, bisa jadi yang terakhir kali, ketika orang yang kau hadapi mungkin saja takkan kembali lagi.
Atau benar2 menjadi ucapan perpisahan yang terakhir, dan takkan ada pertemuan selanjutnya.
Namun yang paling menyesakkan adalah, ketika isak tangis itu turut ikut campur.

Kamis, 01 Agustus 2013

One More Time, One More Chance by Yamazaki Masayoshi

Jap :
Koreijou nani wo ushinaeba? kokoro wa yurusareru no
Dore hodo no itami naraba mou ichido kimi ni aeru
One more time kisetsu yo utsurowanaide
One more time fuzake atta jikan yo

Kuichigau toki wa itsumo boku ga saki ni oreta ne
Wagamama na seikaku ga naosara itoshiku saseta
One more chance kioku ni ashi wo torarete
One more chance tsugi no basho wo erabenai

Itsudemo sagashite iru yo dokka ni kimi no sugata wo
Mukai no HOOMU rojiura no mado
Konna toko ni iru hazu mo nai no ni
Negai ga moshimo kanau nara ima sugu kimi no moto e
Dekinai koto wa mou nanimo nai
Subete kakete dakishimete miseru yo

Sabishisa magirasu dake nara
Dare demo ii hazu na no ni
Hoshi ga ochisou na yoru dakara
Jibun wo itsuwarenai
One more time kisetsu yo utsurowanaide
One more time fuzake atta jikan yo

Itsudemo sagashite iru yo dokka ni kimi no sugata wo
Kousaten demo yume no naka demo
Konna toko ni iru hazu mo nai no ni
Kiseki ga moshimo okoru nara ima sugu kimi ni misetai
Atarashii asa korekara no boku
Ienakatta suki to iu kotoba mo

Natsu no omoide ga mawaru fui ni kieta kodou

Itsudemo sagashite iru yo dokka ni kimi no sugata wo
Akegata no machi sakuragichou de
Konna toko ni kuru hazu mo nai no ni
Negai ga moshimo kanau nara ima sugu kimi no moto e
Dekinai koto wa mou nanimo nai
Subete kakete dakishimete miseru yo

Itsudemo sagashite iru yo dokka ni kimi no kakera wo
Tabisaki no mise shinbun no sumi
Konna toko ni aru hazu mo nai no ni
Kiseki ga moshimo okoru nara ima sugu kimi ni misetai
Atarashii asa kore kara no boku
Ienakatta suki to iu kotoba mo

Itsu demo sagashite shimau dokka ni kimi no egao wo
Kyuukou machi no fumikiri atari
Konna toko ni iru hazu mo nai no ni
Inochi ga kurikaesu naraba nandomo kimi no moto e
Hoshii mono nado mou nanimo nai
Kimi no hoka ni taisetsu na mono nado


Eng :
How much more do I have to lose, before my heart is forgiven?
How many more pains do I have to suffer, to meet you once again?
One more time, oh seasons, fade not
One more time, when we were messing around

Whenever we disagreed, I would always give in first
Your selfish nature made me love you even more
One more chance, the memories restrain my steps
One more chance, I cannot choose my next destination

I’m always searching, for your figure to appear somewhere
On the opposite platform, in the windows along the lane
Even though I know you couldn’t be at such a place
If my wish were to come true, I would be at your side right away
There would be nothing I couldn’t do
I would put everything on the line and hold you tight

If I just wanted to avoid loneliness, anybody would have been enough.
Because the night looks like the stars will fall, I cannot lie to myself.
One more time, oh seasons, fade not.
One more time, when we were messing around

I’m always searching, for your figure to appear somewhere
At a street crossing, in the midst of dreams
Even though I know you couldn’t be at such a place
If a miracle were to happen here, I would show you right away
The new morning, who I’ll be from now on
And the words I never said: “I love you.”

The memories of summer are revolving
The throbbing which suddenly disappeared

I’m always searching, for your figure to appear somewhere
At dawn on the streets, at Sakuragi-cho
Even though I know you couldn’t be at such a place
If my wish were to come true, I would be at your side right away
There would be nothing I couldn’t do
I would put everything on the line and hold you tight

I’m always searching, for fragments of you to appear somewhere
At a traveller’s store, in the corner of newspaper,
Even though I know you couldn’t be at such a place
If a miracle were to happen here, I would show you right away
The new morning, who I’ll be from now on
And the words I never said: “I love you.”

I always end up looking for your smile, to appear somewhere
At the railroad crossing, waiting for the express to pass
Even though I know you couldn’t be at such a place
If our lives could be repeated, I would be at your side every time
I would want nothing else
Besides you, nothing else matters


Ending theme of Byousoku 5 cm (5 cm per second)



Jumat, 21 Juni 2013

Kumpulan cerita teka-teki horor

Tebaklah makna tersirat dari kumpulan cerita2 berikut ini!

1. Beberapa hari yang lalu, aku diajak temanku untuk makan malam dirumahnya. Hal yang menurutku aneh adalah, baru-baru ini ia terlibat pada sebuah ajaran agama yang aneh. Sesampainya aku disana, dia menyuguhiku dengan berbagai macam daging, tetapi ia tidak memberitahuku daging apa itu. Itu sedikit membuatku ragu. Saya mengira bahwa itu adalah daging manusia, tetapi setelah aku memakannya, aku langsung menyadari bahwa itu bukanlah daging manusia.

2. Pada suatu malam isteriku diserang oleh seoarang perampok ketika aku sedang dalam perjalanan pulang sehabis lelah bekerja. Isteriku menusuk perampok tersebut dengan pisau yang sedang dibawanya dan membunuhnya. Setelah menyelidiki kasus penusukan tersebut, Polisi menyatakan bahwa itu adalah perlindungan diri yang dilakukan oleh wanita tersebut. Ketika aku akan menjemputnya dari kantor polisi, dia mengatakan, “Ketika aku mendengar bel pintu kupikir itu adalah kamu, tetapi ternyata adalah perampok bertopeng yang langsung masuk segera setelah aku membuka pintu!” sambil memeluknya dengan erat, aku mengatakan “Kau pasti sangat ketakutan, paling tidak sekarang kau aman.”

3. Aku sangat ketakutan semalam, setelah aku membaca cerita yang sangat menakutkan pada suatu website. Yang lebih parah lagi aku sendirian di rumah karena orang tuaku pergi ke luar kota. Jadi, Aku menyalakan lampu di kamarku dan pada seluruh koridor yang menuntunku menuju kamar mandi, itu membuatku merasa lebih baik. Satu-satunya hal yang menakutkanku adalah ketika aku selesai mandi dan kembali. Aku menyalakan lampu kamarku, dan pada saat bersamaan seekor kucing melompat ke atap rumahku dan membuat suara gaduh di dekat jendela kamarku. Hal itu membuatku terkaget-kaget.

4. Aku telah bebas dari penjara minggu lalu. Sebelumnya, aku telah membunuh empat orang, dan aku juga telah menyesali peerbuatanku. Alasan mereka membebaskanku adalah karena mereka mengatakan bahwa aku telah sembuh. Ayah dan Ibuku tidak bekerja, mereka menghabiskan waktunya duduk di ruang keluarga di rumah. Kakak perempuanku berdiam diri di kamarnya sambil mendengarkan radio. Dia sudah berhenti kuliah. Sebelum aku masuk penjara, aku selalu bermain bersama adik laki-lakiku setiap waktu. Sekarang ia hanya tidur di depan televise. Tak seorangpun dalam keluargaku bicara kepadaku lagi. Aku merasa kesepian. Aku harus membuat makanan sendiri dan mulai mencari pekerjaan.

5. Pada suatu malam aku diajak oleh kedua temanku untuk berburu hantu di sebuah rumah tua dimana dulunya pernah terjadi pembunuhan. “Aku dengar si pembunuh menjagal orang-orang ini” kata salah satu temanku. “Pasti arwah mereka benar-benar marah”

“Ya, aku dengar ini adalah pembantaian massal” sahut temanku yang lain. “Rupanya, si pembunuh mencongkel mata sang suami dan membacok sang istri dengan pisau yang besar. Kemudian dia mencekik anak-anaknya hingga tewas.”. “Apakah kalian benar-benar serius?” tanyaku, “atau kalian hanya menakut-nakutiku saja? Kalian tau betapa takutnya aku terhadap hantu.” 
Pintu depan pun kami buka, kami berjalan sambil berpegangan tangan karena di dalam sana gelap total dan kami hanya berbekal satu lampu senter. Kami menelusuri ruang tamu dan dapur, kemudian turun ke ruang bawah tanah dimana pembunuhan keji tersebut terjadi. Kami masih bisa melihat dengan jelas darah bercipratan di tembok. Tempat ini memang benar-benar mengerikan, tapi kami tidak melihat satupun kejanggalan atau sesuatu yang aneh. Pada saat keluar dari ruang bawah tanah, aku bertanya kepada temanku.
“Aku tidak melihat satupun hal yang aneh, bagaimana dengan kalian?”
“Aku tidak”
“Aku juga tidak”
“Akku tidak melihat apapun” 
Jadi memang benar-benar tidak ada hantu, aku merasa lega.


gimana? ketebak? oke deh ini jawabannya


1. sekarang, darimana dia tau itu bukan daging manusia? gimana dia bisa tau rasa daging manusia kayak apa? kemungkinan : si "saya" ini ikut terlibat sekte aneh ini, atau si 'saya' memang pengennya makan daging manusia, alias dia kanibal..

2. yang gak aman justru si suami, si istri pegang pisau padahal gak dibilang lagi masak, katanya "aku menunggu kepulanganmu" berarti dari awal memang nungguin suaminya, bukan si pencuri, artinya, si istri dari awal emang niat bunuh suaminya

3. sebelum keluar kamar idupin lampu, pas masuk kamar ngidupin lampu lagi? berarti ada yang matiin lampu dong? apaan hayoo.. bisa jadi 'kucing' ini kucing jadi-jadian..~

4. si 'aku' ini dipenjara karena membunuh kedua orang tuanya, kakak dan adiknya, mereka ada di rumah itu hanyalah khayalan si 'aku' ini.

5. hantunya ikutan ngejawab. pada awal cerita hanya ada 3 orang. namun di akhir cerita, yang jawab pertanyaannya ada 3 orang. (4 sama yang nanya)

sumber : kaskus  dan english version